Pemerintah Wajib Mempertahankan Eksistensi Ormas Islam
Jakarta (SukabumiOnlineNews)
Pemerintah khususnya Kementrian Agama sangat
berkepentingan dan wajib hukumnya mempertahankan eksistensinya
keberadaan ormas ormas keagamaan seperti NU, Muhammadiyah dan lain sebagainya.
Demikian dikemukakan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar
dalam acara Konsolidasi Ulama se Indonesia di Hotel Kaisar Jakarta,
Sabtu malam (31/3) itu. Acara yang diikuti ratusan ulama juga dihadiri
Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyad Mbai, dan Rais
Syuriah PBNU DR KH Masdar Farid Masudi.
Menurut Wamenag, pergolakan yang terjadi di berbagai belahan bumi
tidak akan mempengaruhi kondisi Indonesia yang sangat plural dan penuh
kedamaian. Selama masih ada ulama maka selama itu pula Indonesia akan
kokoh dan tak tergoyahkan.
Dikatakan, saat ini bangsa Indonesia sedang dihadapkan pada persoalan
yang sangat komplek, atas nama reformasi keadaban publik diacak-acak,
atas nama demokrasi kesantunan sosial disingkirkan, atas nama HAM nilai-nilai agama diabaikan, atas nama keterbukaan fitnah dan su`udzon sudah merajalela.
"Atas nama kebebasan pers aib orang dibongkar, atas nama kebebasan
mimbar akhlakul karimah dihilangkan, atas nama kesetaraan jender lesbi
homoseksual cenderung dilegalkan dan ada kecenderungan ada jarak antara
umat Islam dengan ajaran cenderung berseberangan," terangnya.
Lebih Lanjut Nasaruddin mengatakan, saat ini banyak sekali pihak yang
suka bicara akan tetapi sangat sedikit yang mau menjalaninya, padahal
kita tahu banyak ayat dan hadits yang meriwayatkannya.
Wamenag berharap, NU dan jaringannya harus secara terus menerus
memperkuat dan mengitrodusir pola pola menejemen yang baik dan modern.
Karena dari sinilah, NU akan tetap maju dalam perjalanan sejarah.
Acara konsolidasi ulama se Indonesia dengan tema "menilik peran
pesantren dari A - Z" yang digelar Nurul Maiyyah Indonesia (NMI)
kerjasama dengan Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M)
belangsung hingga Senin, 2 April dengan menghadirkan beberapa nara
sumber antara lain Rais Aam PBNU KH MA. Sahal Mahfudh, Ketua Umum PBNU KH Said Agil Sirod, Wakil Ketua Umum PBNU H As`ad Ali Said, Kapolri, Kepala BIN dan beberapa nara sumber lainnya. Pinmas (ks)
No comments
Post a Comment