Sebaiknya Penegak Hukum Memiliki Nilai Kejujuran
Kab.Sukabumi, sukabumiOnlinenews - Memahami etika menjadi sangat penting dalam melakukan tugas dan fungsi
rutinitas. Dan semuanya harus dilaksanakan berdasarkan etika yang baik dan
benar.
Sehebat apapun ilmu dan teknologi yang
kita miliki, jika dalam meng-implementasikannya selalu menanggalkan etika dan
kejujuran, maka bangsa dan negara ini tidak akan pernah bangkit dari berbagai
persoalan.
“Contoh, dalam kasus penegakan
hukum, pemberantasan korupsi, belum lagi menyangkut prilaku pejabat, birokrat
bahkan penegak hukum itu sendiri, seringkali berfikir hanya untuk kepentingan
diri sendiri”. Demikian dikatakan Nurhadi Andun Serawai, SH.MM. kepada media ini saat ditemui di ruang kerjanya di Pengadilan Negeri (PN) Cibadak Jalan Sekarwangi Cibadak Kabupaten Sukabumi.
Rabu (23/5).
Sepanjang ini tidak dihentikan,
lanjut Nurhadi, sepanjang kejujuran, etika diabaikan, maka prestasi penegakan
hukum tidak dalam konsep yang sebenarnya. Dan penegakan supermasi hukum hanya
akan sebatas retorika.
Agar tidak terjadi hal seperti itu, menurut alumni S2
Universitas Muhamadiyah Sumatra Utara (UMSU), angkatan th 2000 itu, dibutuhkan
kerjasama aparat, penyidik dalam menangani sebuah kasus.
“Dalam hal penegakan hukum, semua
stickholder muali dari pilisi, jaksa, pengacara dan hakim harus bersama-sama
sehingga menimbulkan kesamaan presepsi. Terlebih menindak oknum-oknum.
Masyarakat harus dibuat yakin, bahwa penegakan supermasi hukum, tidak hanya
sebatas retorika”, paparnya.
Kabar tertangkapnya oknum-oknum
jaksa dan hakim serta aparat penegak hukum lain di berbagai daerah baru-baru
ini suatu pertanda bahwa penegak humkum level bawah ini masih belum sadar bahwa
paradigma penegakan hukum di negeri ini sudah berubah.
Dilain pihak Gaji para hakim dan
Jaksa hingga kini masih tidak layak, padahal gaji tersebut harus lebih layak,
tanpa membandingkannya dengan instansi
lain. “Karena masalah terbesar pada penegakan hukum adalah kurangnya gaji para
penegak hukum”, imbuh Hakim yang saat ini tinggal menyendiri, tak jauh dari
kantor dimana tempat dirinya betugas. Untuk itu dirinya mengharapkan agar
pemerintah betul-betul memperhatikan gaji para penegak hukum, termasuk karyawan
ditatanan level bawah.
Jangan Pernah Membuat Masalah Jika Tak Ingin Ditimpa Masalah
Meski setiap orang yang hidup tak
lepas dari masalah, namun tentunya segala permasalah yang tumbuh, tidak akan
timbul jika kita tidak pernah memulainya. Agar tidak timbul masalah,
pandai-pandailah kita menjaganya. Yang terpenting, jangan pernah membuat
masalah jika tak ingin ditimpa masalah.
Demikian dikatakan mantan dosen,
pengajar fakultas hukum di Sekolah Tinggi Ilmu Agama (STIA) dan Universitas
Gorontalo, serta beberapa SMK di Jakarta, Nurhadi. Dua tahun belakangan ini ia
menjabat Hakim Ketua di Pengadilan Negeri Cibadak.
“Segala permasalahan yang timbul,
baik menyangkut permasalahan hukum maupun masalah lain, pada dasarnya
disebabkan kita sendiri yang membuat dan menciptakannya. Untuk itu, janganlah
sekali-kali membuat masalah jika tak ingin ditimpa masalah”, sambung Nurhadi.
Kepada masyarajkat, Nurhadi juga
mengharapkan agar mereka senantiasa memberikan kepercayaan kepada aparat
penegak hukum untuk menyelesaikan segala permasalahan hukum.
“Mari kita sama-sama menjunjung
tinggi etika dan nilai kejujuran demi tegaknya supermasi hukum”, pungkasnya. (Malik)
No comments
Post a Comment