Menko Perekonomian dan Menhut RI Hadiri Panen Raya
Purwakarta (SukabumiOnlineNews)
Menteri Koordinator (Menko)
Perekonomian, Hatta Rajasa, didampingi Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli
Hasan, Minggu (25/3) belum lama ini, menghadiri panen raya padi hasil
tumpangsari di di petak 99 C Cijangkar Desa Wanawali, Kec Cibatu,
Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.
Kedua Menteri yang didampingi
oleh Bupati Kabupaten Purwakarta Dedi Mulyadi SH, Dirut Perhutani Bambang
Sukmananto, Adm KKPH Kabupaten Purwakarta Ir.Mulyadi Msc, Asper Cipeundeuy Agus
Wahyono dan LMDH se Kabupaten Purwakarta, Purwakarta. memanen padi Farietas
Inpago hasil dari garapan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dari lahan milik
Perum Perhutani dengan hasil panen 2,5 ton pada awalnya sekarang menjadi 3,5
ton per hektar.
Dalam sambutannya Hatta Rajasa
mengatakan, peningkatan produksi padi dan pangan lain harus terus ditingkatkan,
karena yang menjadi acuan di perekonomian kita adalah pada sektor pertanian,
Kehutanan, kelautan, BUMN dan kementerian lain, dengan kata lain kesuksesan
program GP3K. Dengan demikian lanjutnya, akan tercipta suatu sinergitas yang
menguntungkan dan meningkatnya kesejahteraan para petani.
"Kita tidak akan ada lagi
Import beras, karena tujuan kita adalah meningkatkan pertanian yang mandiri,
sehingga kita akan menargetkan surplus 10 juta ton di pertanian",
tambahnya.
Dijelaskannya, pemerintah telah
menyiapkan dana pada tahun lalu sekitar 15 triliun, sedangkan untuk tahun sekarang pemerintah menyiapkan 20 triliun
untuk subsidi pangan, “termasuk penyediaan pupuk dan benih untuk pertanian”,
ungkapnya.
Selain itu, sambung menko
perekonomian, pemerintah menyiapkan 3 triliun bila petani gagal panen, ditambah
1 triliun untuk menghadapi cuaca ekstrim bila kemarau panjang untuk pompanisasi
dan pengadaan gabah, “bialah cuaca turun hujan”, jelasnya.
Dilain pihak, Menteri
Kehutanan Zulkifli Hasan pada penyampaiannya mengatakan, pemerintah sudah
mencanangkan ketahanan pangan pada 2014 dengan nilai surplus. “Bila
permasalahan lahan kita telah cadangkan 200.000 hektar pada 2010 dan agar
dipergunakan sebaiknya dan agar disesuaikan dengan daerahnya", ungkap
menhut.
"Jenis padi farietas Inpago dengan tumpangsari
ini merupakan jenis unggul dan dapat dikembangkan oleh para petani, sekaligus
pemerintah memberikan KBR (Kebun Bibit Rakyat) sebesar Rp 50 Juta untuk
masyarakat" ujarnya.
Diakhir sambutannya, menhut mengharapkan
agar para petani dapat memberikan kontribusi yang tinggi pada negara. (Pwkrt 1)
No comments
Post a Comment